Cara Merawat Kain Tenun – Kain tenun merupakan warisan budaya yang bernilai tinggi, baik secara estetika maupun historis. Supaya keindahannya tetap terjaga, perawatan yang tepat sangat penting. Berikut tips perawatannya:

Cara Merawat Kain Tenun

1. Cuci dengan Lembut (Hand Wash)

  • Cuci kain tenun secara manual, bukan menggunakan mesin cuci.
  • Gunakan air dingin dan deterjen ringan (lebih baik deterjen khusus batik atau kain halus).
  • Hindari mengucek terlalu keras—cukup rendam dan tekan-tekan lembut.

2. Jangan Direndam Terlalu Lama

  • Maksimal perendaman hanya 10–15 menit.
  • Merendam terlalu lama bisa menyebabkan warna luntur, terutama pada tenun pewarna alami.

3. Keringkan di Tempat Teduh

  • Jangan dijemur langsung di bawah sinar matahari.
  • Jemur di tempat yang teduh dan berventilasi baik untuk mencegah warna cepat pudar.
  • Gantung kain menggunakan hanger atau bentangkan rata agar tidak meninggalkan lipatan permanen.

4. Setrika dengan Suhu Rendah

  • Setrika kain tenun dengan suhu rendah, atau gunakan lapisan kain tipis di atasnya saat menyetrika.
  • Hindari penggunaan uap panas langsung, terutama pada tenun dengan benang bertekstur.

5. Simpan dengan Benar

  • Simpan di tempat yang kering dan tidak lembap.
  • Hindari melipat terlalu banyak. Jika memungkinkan, gantung kain atau gulung secara longgar.
  • Gunakan silica gel atau kapur barus dalam lemari untuk mencegah jamur dan serangga.

6. Hindari Kontak dengan Parfum dan Deodoran

  • Semprotkan parfum atau deodoran sebelum memakai baju tenun, bukan setelahnya.
  • Kandungan alkohol dalam parfum bisa merusak warna dan serat kain.

7. Khusus untuk Tenun Pewarna Alami

  • Jangan dicampur dengan pakaian lain saat mencuci.
  • Simpan dalam kain muslin atau katun agar tetap bisa “bernapas”.
  • Jauhkan dari sinar matahari langsung saat penyimpanan.

Dengan perawatan yang tepat, kain tenun Mabar88 slot bisa bertahan puluhan tahun dan tetap tampak indah seperti baru. Merawatnya bukan hanya menjaga penampilan, tapi juga menghormati proses panjang di balik setiap helai benang yang ditenun dengan cinta dan kearifan lokal.